Jalan-Jalan (Part 1)
Wah…baru sadar udah lama blog ini ga terjamah (maklum yang punya sok sibok sikit). Nah sekarang saatnya membereskan “ruangan” ini yang udah agak berdebu dan sedikit lembab…saya awali dengan mengubah desain baru jadi ada unsur air2nya gitu (maklum oktober udah masuk musim hujan coy…pada hujan setiap hari)…:)
Nah..untuk postingan pertama setelah lama vakum saya ingin berbagi cerita. Saya baru pulang jalan2 jauh keluar negeri…cuma ke sebelah sih,,tapi gaya sikit ke luar negeri…hehehe.Yupppzzzz saya baru pulang dari Malaysia dan Singapore. Travelling ini udah lama dijadwalkan, berhubung abang saya yang punya travel (Glory Tour n Travel) jadi tau deh kapan ada promo termurah. Jalan2 ini seluruh keluarga saya dibuatkan tiket (saya, adek, abang, abi, ummi dan bahkan oom sekeluarga)…ya bisa dibilang family travelling laaahh…Namun, satu dan lain hal akhirnya kedua orangtua ga bisa ikut, jadinya kami berangkat bareng dengan kelompok yang akan berangkat kesana juga, jumlah sekitar 18 orang laa…here we go.
Hari Pertama,
Tanggal 20 September kemaren kami berangkat dari Bandara SIM, Blang Bintang menuju LCCT Kuala Lumpur. Walau awalnya sempat delay 1 jam, tapi tidak menyurutkan semangat kami kesana, maklum bagi saya inilah pertama keluar negeri dan rame dari rombongan yang baru “First Flight”..
Setelah sekitar 1 jam mengudara, kami mendarat dengan anggun di LCCT Kuala Lumpur pada pukul 15.30 waktu Malaysia. Sambil menunggu jemputan, inilah saatnya menuju Money Changer dan membeli kartu baru, karna kartu Simpati atau As ga bisa pake disana..kalau pun bisa sekali SMS biayanya Rp. 5000 rupiah. Sungguh hebat provider di Indonesia mmebuat harga sampe Rp.150/sms ga ada tandingannya dengan yang lain..salut saya,.hahahahah. Jemputan datang dan kami bergegas menuju penginapan, lumayan jauh jarak antara LCCT menuju Kajang, ya kami menginap di Guest House Pangsapuri UKM Kajang (Sejenis Wisma Unsyiah kalau di Aceh, tapi 100x jauh lebih Bersih&Rapi Pangsapurinya UKM). Dalam perjalanan saya bisa melihat beberapa Universitas seperti UKM dan lainnya (lupa namanya.hehehe)
Stelah membereskan kamar dan diri, seusai magrib kami pun keluar untuk dinner di restoran terdekat. Tanpa tunggu lama-lama kamipun menyerbu makanan di Restoran yang memiliki ciri khas “Layan Diri (Self Service) itu artinya kita tinggal memilih masakan sesuai selera dan membayar terlebih dahulu dan baru bisa makan…..lahapnya makan nasi lemak di Naggroenya UPIN IPIN…walau agak aneh dimulut, semua makan dengan lahap karena laparrrrrrrr banget coy…hehehe
Setelah makan, siap2 keliling kajang dan mampir di Mini Market Zam-Zam (kali ini baru ingat namanya)…beli makanan ringan dan air Mineral…Eisss disana jangan pernah minta “Air Putih” karna itu berkonotasi negatif…artinya jorok.. Setelah membeli makanan dan minuman, pas di depan market kami mendengar orang berbicara bahasa Aceh dengan lancar, langsung saja oom dan abang saya ikut bercakap2 mengatakan bahwa kami juga rombongan dari aceh yang sedang liburan..eh ternyata eh ternyata 2 diantara mereka adalah Ureung Gampong malah dia kenal semua keluarga saya (kami aja yg kurang kenal, karna orangnya udah gaul..udah berduit sih..hehe)…Bahasa malaysia hampir sama dengan bahasa indonesia, namun ada beberapa yang agak beda dan hampir aneh di telinga kita, kayak nama Bengkel (Kedai membaiki Motosikal), Tempat Pangkas (Kedai Gunting Rambut), Supermarket (PasarRaya), Toilet (Tandas) dll..pokonya banyak laah. Akhirnya kami kembali untuk istirahat agar stamina terjaga untuk travelling esok hari…
Hari Kedua,
Hari kedua tujuannya adalah mengelilingi tempat2 wisata dan pusat Kuala Lumpur (Ya itu yang ada menara kembarnya) kan belum ke Malaysia katanya kalau belum berfoto di menara kembar itu. Nah pagi2 kami sudah bersiap untuk berangkat pastinya sesudah mengganjal perut dengan nasi Briyani dan Teh Tarik. Destnasi pertama adalah Compensyen Center (sama kayak Kantor DPR RI di Senayan) letaknya di Putra Jaya, ya Putra Jaya terkenal dengan pusat pemerintahannya…Letak CC diatas bukit jadi berada diatas sana bisa melihat pemandangan indah hampir seluruh putra Jaya.
Setelah puas berfoto disana, kami langsung menuju Pusat Putra Jaya, kami melihat beberapa gedung tinggi ya gedung para kementrian laa..kayak kementrian keuangan, kementrian pertanian, dll. Suasana cukup asri keren laahhh melihat pusat pemerintahannya…
Setellah foto2 dirumput indah itu, kami bergegas menuju Mesjid PutraJaya…Ya Karna september adalah bulan holiday, jadi banyak sekali wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung kesana…bagi nonMuslim atau yang berpakaian seksi yang ingin masuk , maka akan diberikan jas panjanng membentuk gamis (semacam jubah Harry Potter kalau dilihat) sebelum memasuki pelataran mesjid tujuannya untuk menghormati dan lebih sopan…Dari Pintu masuk kita mendapati halaman yang luas dan arsitektur mesjid yang indah…salut!!! Subhanallah
Pokonya keren banget mesjid putra Jaya ni…disamping ada sungai yang melengkapi keindahan di area ini… akhirnya kami menghabiskan waktu 1 jam berada disini…keren deh pokonya. Tapi karena mengejar waktu kami memutuskan untuk menunaikan shalat dhuhur di Mesjid Nasional, mesjid ini juga ga kalah keren…suasananya teduh dan bikin kusyuk shalat disini…Disini Saya sempat berkenalan dengan seorang Gadis Libya, Zainab namanya…Zainab tidak sendirian dia bersama keluarganya juga sedang berlibur disini…karena waktu singkat kami hanya sempat kenalan dan berfoto bersama…
Seusai shalat, kami menuju Pusat Penjualan Coklat terlezat dikota Ini, Chocolate Boutique namanya. Ya dengan berbagai macam coklat berpadu dnegan berbagai rasa buah…coklat disini terkenal laziiizzz jiddan ya walaupun harganya lumayan mahal tapi beli coklat disini ga bakal nyesel..coklatnya enak ga bikin gemuk atau sakit gigi..ga percaya coba rasa sendiri kalau anda berkunjung ke Malaysia..hehe
Setelah membeli segudang coklat, saya dan rombongan menuju tempat makan untuk menganjal perot yang lumayan sudah keroncongan…setelah puas melahap makanan melayu, kami pun menuju tujuan selanjutnya adalah Menara Kuala Lumpur…Menara yang memiliki ketinggian 5000kaki (klau ga salah. ah males ngecek lagi di google) ini menberikan fasilitas utk menaiki menaranya agar bisa melihat seluruh Kuala Lumpur. Keren berada disana, dari sana juga nampak jelas menara kembar (Icon nya Malasyia)…Setelah puas menikmati puncak menara ini kami bergegas menuju BB Plaza, syurganya Shopping…Kesempatan ini tak disia2kan oleh para ibu2 yang ingin membeli barang berkualitas tinggi dengan harga miring (tentunya yang ada diskon 50 % laaaahhh..hahahahaha), 2 jam pun tak terasa habis untuk berbelanja dan kami memueutskan makan di Mc.D ya menikmati ayam goreng+nasi tok+saus….lumayan untuk energi…hahaha
Selepas darisana baru kami menuju ke Menara Kembar (Petronas), walau pertama agak kesal ga bisa sampai siang hari disana, tapi saya salah rupanya menara jagung ini lebih indah kala malam hari….paduan lampu2 dan gedung pencakar langit membuat suasana disekitar KLCC ni begitu indah apalagi malam minggu tambah romantis deh….
Akhirnya sampe juga ke pusat Icon nya Malaysia…Cukup Menguras tenaga alias capek seharian keliling kota. Namun, sangat memuaskan melihat2 kemajuan dan keindahan Ibukota Malaysia…Saatnya pulang, hal yang paling dicapai saat itu adalah kasuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrr…
Next Destination –> Genting Highland
Hari Ketiga,
Setelah sebelumnya puas mengelilingi pusat Kuala Lumpur, maka hari ketiga kami ingin menghabiskan waktu ke Genting Highland. Saya sudah mendengar tentang Genting Highland, yang saya tau itu seperti puncak dan testinasi wisata terbaik di Malaysia. Pagi-pagi kami sudah mempersiapkan semua keperluan, abang saya juga mengingatkan utk membawa jaket Karena udara disana dingin. Setelah sarapan kami pun menuju ke Genting Highland.
Sebelum kesana kami menyempatkan mampir ke Kampung India, tempat shopping murah dan barang2 melayu dan India (sejenis Pasar Aceh laa). Dua jam diberikan waktu untuk memburu barang disana, sangking murahnya barang disana, kami kebingungan memilih barang. Dua jam pun tak terasa, malah ga cukup waktu. Sampe oom pun bilang “yaudah biarin aja lama disini, kurangi waktu kita di Genting”. “Tapi Genting lebih indah, nanti nyesal kalau Cuma sebentar disana” sahut abang lagi. Itu karena si Om belum tau Genting itu seperti apa…sama halnya dengan diriku yang hanya mengira Genting itu hanya sekedar puncak biasa.
Nah, lagi-lagi sebelum sampai Genting Kami mampir di Batu Caves, temple nya orang hindu (tempat ibadah orang Hindu sebagian besar orang india)…karena suasana lagi panas banget kami hanya berfoto2 berlatarkan Patung Raksasa Kuning ini…ini dia foto2nya
Sepanjang perjalanan suasana dipenuhi pepohonan, dan hanya satu dua mobil yang lewat persis kayak kita ke Meulaboh…terbayang rasa bosan ketika sampai disana (ini pasti membosankan, ga ada yg istimewa disana, begitu gumamku dalam hati). Tapi, semua berubah ketika kami sampai disana…semua jauh diluar dugaan saya. Rame juga orang disini, banyak turis yang datang. Kami memilih naik Cable Car (kereta Gantung) menuju Genting. TIketnya sekitar RM6 (sekitar Rp. 20.000). Sepertinya menarik naik cable car, walau sedikit takut ketinggian tapi sangat menyenangkan. Kami naik satu keluarga, yang paling takut ya Bunda, ta lepas tangannya memengang erat tiang di tengah, keringat dingin deh..hehehe
Sampai disana baru tau kalau genting itu adalah arena wisata/ tempat bermain di puncak gunung dengan bebrapa gedung tinggi…Disana terasa dingin sekali, saya nyesal ga bawa jaket. Bahkan sebagian gedung ditutupi kabut. Bahkan si Oom bilang, “Wah ga Nyangka tenyata Genting seperti ini, kereeen..ini History banget” Langsung saja kami mencoba semua permainan disana, tapi sayang kami hanya bisa menikmati arena indoor, karena outdoor sedang direnovasi dan ditutup selama 3 tahun (lamanya…huhu)…dari semua yang kami coba yang paling seru adalah di Snow World (dunia salju), merasakan dinginnya salju -6 C..woo dingin banget…bahkan si Kecil Zaki sangat menikmati suasana didalam sana sambil menaiki kereta dorong di atas es…Dinginnya begitu menusuk sampai ke tulang (Wah..ini aja ga tahan, gimana mau s2 ke Seoul..hehehe)…ini fotonya
Keren berada disana, kalau indoornya sama kayak Trans Studio Bandung (tapi Jauh lebih keren Trans studio Bandung)…hehehe
Wonderful Singapore (Jalan-Jalan Last Part)
Singapura; Hijau, Bersih, Tertib dan Mengagumkan.
Hijau, bersih, tertib dan mengagumkan, itulah kesan pertama saya ketika melihat kota Singapura pada kunjungan akhir September 2013 lalu. Sebuah negara kepulauan yang sangat fenomenal dengan kemajuan di bidang teknologi, ekonomi perdagangan dan keuangan internasional. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan oleh Selat Singapura di selatan yang bersebelahan dengan Kepulauan Riau, Indonesia. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia (urutan kedua setelah Pelabuhan Shanghai, China). Benar-benar kota atau negara yang mengagumkan bila dibandingkan dengan Malaysia dan Negara saya sendiri, Indonesia.
Awalnya saya berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandara Muda menuju LCCT Kuala Lumpur. Setelah menginap 2 hari di Kuala Lumpur saya bertolak ke Singapura dengan mobil sewa melewati perbatasan Johor Bahru. Sebelum melewati imigrasi Singapore setiap individu diwajibkan mengisi formulir sesuai dengan data di passport, jika sedikit ada ketidaksesuaian data atau mencurigakan maka akan langsung diamankan dan diintrogasi oleh petugas. Sungguh pemeriksaan yang amat ketat. Alhamdulillah saya dapat memasuki Negara ini tanpa masalah.
Sepanjang jalan yang saya lalui di setiap sudut kota Singapura selalu ditumbuhi pohon-pohon hijau yang rindang. Meksipun luas daerahnya kecil, tetapi kota ini dirancang sangat baik dan indah mulai dari pusat perdagangan yang ramai, taman yang indah sampai gedung-gedung bersusun yang menjulang tinggi dengan perpaduan antara kebudayaan, seni dan arsitektur barat. Di Bandara, jembatan layang, gedung-gedung, bahkan sampai WC umum pun juga ditanami pohon hijau dan bunga yang berwarna-warni. Bahkan rumput yang tumbuh di antara jembatan mereka pelihara. Perpaduan antara pepohonan rindang dan gedung pencakar langit itu membuat pemandangan semakin asri dan mengangumkan.
Penampakan Kota Singapore
Kekaguman saya yang lain adalah masyarakatnya yang sadar untuk menjaga kebersihan. Tidak ada sampah yang berserakan di jalan atau tempat umum, yang ada hanya tong sampah yang disediakan disetiap sudut kota. Tidak salah jika saat ini Singapura terkenal sebagai “Fine City”. Istilah Fine digunakan karena Singapura dikenal sebagai kota yang bersih , rapi dan memberlakukan peraturan yang ketat dan bagi seluruh warga negara. Anda tak perlu kaget jika saat kedatangan anda di Singapore melihat petugas yang tidak berseragam melakukan “sidak” atau inspeksi mendadak bagi kebersihan kota dan menangkap orang-orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Cara mereka yang santun menegur orang-orang yang melanggar hukum sangat menujukkan ciri khas “Fine” bagi negara tersebut. Setelah mencatat data diri pelanggar, mereka akan diberi surat panggilan langsung untuk membayar denda minimal sebesar S$200 (sekitar Rp. 1.800.000) dan apabila hal tersebut dilanggar maka pengadilan yang akan bertindak selanjutnya.
Selain hal diatas, terdapat juga larangan merokok di dalam area yang berpendingin udara seperti di pusat-pusat perdagangan, restoran, tempat-tempat hiburan dan bioskop. Merokok juga dilarang pada bus umum, taksi dan di dalam lift. Area merokok dibolehkan di dekat tong sampah dan jauh dari keramaian serta di area jika asbak disediakan, silahkan melakukannya di area tersebut.
Selain faktor lingkungan yang hijau dan bersih, sistem lalu lintas di negeri pulau ini dinilai paling baik di dunia tentang ketertiban dan kemodernannya. Di Singapura ada banyak ragam kendaraan umum, tapi kebanyakan adalah bis dan taksi. Walaupun jalanan terkenal padat tetapi tak sekalipun saya dengar bunyi klakson disana. Bagi mereka membunyikan klakson adalah suatu hal yang negatif, pertanda marah dan diperuntukkan untuk hewan. Dan pengguna jalan sangat diutamakan, tak heran jika kita melihat begitu banyak orang yang lebih memilih berjalan kaki sewaktu pergi dan pulang dari kantor.
Satu hari saya rasa cukup untuk mengunjungi tempat-tempat menarik di kota yang memiliki julukan “The City Never Sleep” ini. Saya berkesempatan mengunjungi pusat perdagangan di Orchard Road, Universal Studio Singapore yang terletak di Resort World Sentosa, Melihat pemandangan dari puncak Marina Bay Sand, Sirkuit F1, Kampung Arab di mana kami melaksanakan shalat di Mesjid Sulthan dan menikmati sore hari di Esplanade Theater dan Merlion Park. Letaknya di pinggir laut berlatar gedung-gedung pencakar langit dan pemandangan indah Marina Bay Sand. Ketika malam hari pemandangan semakin indah, suasana laut dan lampu-lampu dari gedung-gedung tinggi memancarkan keromantisan yang luar biasa. Indah sekali Kota ini. Setelah puas menikmati suasana Merlion Park, saya pun kembali ke penginapan.
Lingkungan yang hijau dan bersih, indah dan sistem perhubungan yang modern di Singapura menjadi panutan bagi Negara lain khususnya di ASEAN. Akan tetapi untuk mencapai hal itu, selain ketentuan hukum yang keras dari pemerintah, maka kesadaran rakyat adalah faktor yang memberikan sumbangan besar kepada keberhasilan ini. Hal ini yang harus dipelajari dan diterapkan di Indonesia, khususnya tanah kelahiran saya Provinsi Aceh. Dengan menyelaraskan semua komponen, maka tidak mustahil kota kita juga akan indah dan mengagumkan seperti Singapura. Mudah-mudahan dengan hubungan erat dan saling berbagi pengalaman antara negaera-negara ASEAN, suau saat lingkungan perkotaan di semua negara ASEAN akan berubah menuju arah positif, mendatangkan kualitas kehidupan yang lebih baik kepada rakyat. Semoga!
Salam Travelling
Nurul Hikmah (http://roelalghazel.blogspot.com/2013/10/jalan2-part-1-postingan-setelah-lama.html)